Sabtu, 19 Desember 2015

Makalah Mikologi Sekilas Tentang Fungi (Jamur)


BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian

              Mikologi berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti jamur dan logos yang berarti ilmu.Mikologi merupakan ilmu yang mempelajari jamur.dalam bahasa Inggris jamur di sebut fungi/fungus.kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi,kerugian dan peranan jamur dalam kehidupan manusia.seiring perkembangan teknologi jamur banyak di gunakan dalam bioteknologi, misalnya dalam pembuatan tempe,pembuatan pesellin.

2. Klasifikasi Fungi ( Jamur )
      Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi yaitu :
1.Divisi Zygomycota
      Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.
       Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ular jalar.
       Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.
        Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :
dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.

2.Divisi Ascomycota
          Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.

a.Reproduksi secara sesksual
Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.

Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut  spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.

b.Reproduksi Secara Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.

3. Divisi Basidiomycota
Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.
Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.
Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-) à inti dari hifa (+)pindah ke hifa(-) à hifa dikariotik à tumbuh miselium muncul basidiokarpàmembentuk basidium à spora basidium

4.Divisi Deuteromycota
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur tak tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.
  
3. Morfologi ( gambar jamur secara umum )
                

            Struktur dasar jamur adalah hifa. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium (Lihat Gambar 4.1). Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Ketebalan hifa bervariasi antara 0,5 mm – 100 mm. Hifa terdiri atas sel-sel sejenis. Sel-sel tersebut satu dan lainnya dipisahkan oleh dinding sel atau sekat yang dinamakan Septum (jamak: septa) dan dinamakan hifa bersepta 

STRUKTUR SEL 

Dinding sel jamur berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas selulosa, melainkan tersusun oleh zat Kitin. Sel-sel hifa bersepta ada yang berinti satu (uni nukleat), berinti dua (binukleat atau dikariotik), atau berinti banyak atau senositik (coenocytic). 

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo Sacharomyces cerevisae, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Pertumbuhan terjadi dari ujung apikal, vesikula apical mengandung bahan dan enzim untuk pembentukan dinding hyphal baru. Hifa tua berkurang aktivitas biokoimianya dan banyak mengandung vakuola. 




Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Hifa adalah benang-benang penyusun tubuh jamur. Ada tiga jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang menjalar dipermukaan substrat), rizoid (hifa yang menembus kedalam substrat dan berfungsi sebagi akar), dan sporangiosfor (hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium). 
Sporangium adalah struktur atau organ pembentuk spora, disebut juga kotak spora. Didalam sporangium dihasilkan sporangiospora atau sering disebut spora saja. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, ada pula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. 
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

4. Sistem Reproduksi
             Reproduksi jamur dapat terjadi secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual). Pada umumnya, reproduksi secara generatif merupakan reproduksi darurat yang hanya terjadi bila terjadi perubahan kondisi lingkungan. Reproduksi secara generatif dapat menghasilkan keturunan dengan variasi genetik yang lebih tinggi dibanding dengan reproduksi secara vegetatif. Adanya variasi genetik ini memungkinkan dihasilkannya keturunan yang lebih adaptif bila terjadi perubahan kondisi lingkungan.

  a. Reproduksi Secara Vegetatif
             Reproduksi secara vegetatif pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sementara reproduksi secara vegetatif pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1.  Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru.
  2. Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Jamur jenis tertentu yang sudah dewasa menghasilkan sporangiofor(tangkai kotak spora). Pada ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora). Di dalam kotak spora terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom yang haploid (n). Jamur jenis lainnya yang sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor(tangkai konidium). Pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak konidiospora). Di dalam konidium terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak konidiospora dengan kromosom yang haploid (n). Baik sporangiospora maupun konidiospora, bila jatuh di tempat yang cocok, akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).

Kebanyakan jamur bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual terjadi ketika sel-sel hifa berpisah dari jamur dan mulai tumbuh sendiri. Beberapa jamur juga menghasilkan spora. Reproduksi seksual pada jamur biasanya melibatkan dua perkawinan yang berbeda jenis. Bukan jantan dan betina, tetapi (+) dan (-) karena kedua jenis mempunyai ukuran yang sama. Ketika dua jenis kawin ini bertemu, mereka melebur dan setelah masa pertumbuhan dan perkembangan, mereka membentuk zigot diploid yang memasuki meiosis. Hal ini menghasilkan spora haploid yang mampu tumbuh, dengan putaran berulang mitosis, menjadi organsims baru.

  b. Reproduksi Secara Generatif
            Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual) dilakukan dengan pembentukan spora seksual melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Mekanismenya dapat diuraikan sebagai berikut.
  • Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk gametangium. Gametangium merupakan perluasan hifa.
  • Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu. Zigosporangium memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk bertahan pada kondisi buruk atau kering.
  • Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n).
  • Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium.
  • Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan kromosom haploid (n).
  • Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid (n). Spora-spora ini memiliki keanekaragaman genetik.
  • Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n).

Berikut jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan bagi manusia :
  • Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.

  • Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.

  • Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.

  • Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.

  • Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.

  • Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.
 
  • Ganoderma lucidum,  Sebagai bahan obat.

  • Penicillium roqueforti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.

  • Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.

  • Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.

  • v  Volvariella volvacea  (jamur merang), sebagai jamur konsumsi
 
  • v  Auricularia polytricha  (Jamur kuping), sebagai jamur konsumsi

  •   Pleutus sp. (jamur tiram) , sebagai Jamur konsumsi
  •  
Berikut jenis jamur yang merugikan bagi manusi
  • Aspergillus flavus, menghasilkan aflatoksi,menyebabkan kanker pada manusia

  • Amanita phailoides, mengandung balin yang menyebabkab kematian bagi yang memakannya. 

  • Ustilago maydis, parasite pada tanaman jagung dan tembakau

  • Epidermophyton floccosum, menyebabkan penyakit kaki atlet.

  • Trichophyton sp, menyebabkan kurap atau panu.

  • Helminthospium oryzae, parasite dan merusak kacambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada hospes  (inangnya)

  • Candinda albicans, infeksi pada vagina




  6. Patogenitas Jamur
Sekilas mengenai infeksi jamur
  • Infeksi jamur ditandai dengan adanya invasi ke jaringan oleh jamur. Infeksi jamur dibagi menjadi infeksi jamur superfisial, kondisi luka terlokalisasi pada kulit hingga ke jaringan yang lebih dalam ke paru-paru, darah ataupun infeksi sistemik lainnya.
  • Infeksi jamur dapat dikategorikan berdasarkan  bagian tubuh yang terinfeksi, seberapa dalam mereka menembus tubuh, jamur penyebab infeksi, dan bentuk jamur.
  • Umumnya, saat spora jamur terhisap, sistem imun dalam tubuh akan mengenalinya sebagai benda asing dan menghancurkannya sehingga tidak terjadi infeksi jamur. 
  • Beberapa jamur bersifat oportunistik yang dapat menyebabkan penyakit pada saat  sistem kekebalan tubuh terganggu sementara yang lain bersifat patogen,  yang dapat menyebabkan penyakit baik pada saat sistem kekebalan tubuh normal maupun tidak.
Penyebab dan Gejala
Candidiasis, aspergillosis dan kriptokokosis adalah beberapa dari infeksi jamur yang umum yang disebabkan oleh Candida albicans, Aspergillus dan Cryptococcus. Jika salah satu jamur ini masuk ke dalam aliran darah, mereka dapat menyerang organ internal, sehingga menyebabkan gejala. Candida adalah jamur yang hidup dalam tubuh manusia, tetapi dalam keadaan tertentu, dapat berkembang biak dan mulai mempengaruhi organ. Penggunaan jangka panjang antibiotik dan kadar gula darah tinggi dapat merupakan satu peningkatan risiko  infeksi ini. Infeksi dapat mempengaruhi organ-organ vital seperti jantung, ginjal dan paru-paru. Infeksi jamur usus dapat menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, diare dan ketidaknyamanan perut. Jika jamur sampai ke otak, kita bahkan bisa menderita kejang. Kriptokokosis merupakan infeksi jamur serius yang disebabkan oleh menghirup jamur yang disebut Cryptococcus. Jamur ini terutama ditemukan di tanah dengan kotoran burung. Jamur ini dapat menyebabkan peradangan selaput otak. Dalam keadaan seperti itu, penderita mengalami gejala seperti kebingungan, mual muntah, kejang, penglihatan kabur, sakit kepala atau mengantuk. Jika paru-paru terkena, penderita mungkin mengalami gejala seperti letih lesu, batuk kering, demam dan nyeri dada.
Jamur lain yang disebut Aspergillus dapat mempengaruhi sinus atau paru-paru. Aspergilosis invasif terjadi ketika jamur ini menyerang paru-paru dan menyebar ke organ lain melalui darah.Jamur ini dapat mempengaruhi orang-orang yang kekebalan tubuhnya terganggu. Mereka yang didiagnosis dengan kanker atau HIV rentan terinfeksi jamur ini. Dalam kasus yang parah, otak atau tulang juga mungkin akan terpengaruh. Jamur ini dapat dihirup melalui tanah atau debu rumah. Jika paru-paru atau sinus yang terkena, salah satu yang paling mungkin mengalami gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk, demam, atau mimisan. Sementara gejala-gejala ini ditunjukkan oleh salah satu penderita infeksi jamur di paru-paru, gejala bervariasi akan dialami tergantung pada bagian tubuh yang dipengaruhi oleh infeksi jamur.


BAB II
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
1. Jenis-jenis Pemeriksaan
Cara Memastikan Penyakit Jamur Pemeriksaan tampilan secara klinis.
  • Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV)yaitu menghasilkan sinar ultraviolet 360 nm (atau sinar “hitam” yang dapat digunakan untuk membantu evaluasi pengakit-penyakit kulit tertentu.
  • Pemeriksaan mikroskopik dengan KOH
  • Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya yaitu dilakukan dengan menanamkan sampel pada media buatan yaitu menggunakan media agar dextrose sabouraud. Tujuan dilakukan pemeriksaan ini yaitu sebagai penyokong pemeriksaan langsung (KOH)
  •   Metode heinriclis
  • Metode slide culture (microculture)
  •   Metode riddle
   2. Diagnosis Lab
a.       Tampilan secara teknis dapat dilihat langsung misalnya pada jamur penyebab panu yang dapat dilihat secara langsung dengan ciri-ciri bersisik, gatal pada saat berkeringat, putih dan kasar.
b.      Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV)yaitu menghasilkan sinar ultraviolet 360 nm (atau sinar “hitam” yang dapat digunakan untuk membantu evaluasi pengakit-penyakit kulit tertentu.
c.       Pemeriksaan Jamur Secara Mikroskopik
ü  Prinsip Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga bila mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa dan atau spora. Pemeriksaan KOH (kalium hidroksida) merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada setiap kasus kelainan kulit pada infeksi jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengerokkan kulit pada bagian kulit yang mengalami infeksi jamur. Hasil yang diterapkan pada pemeriksaan ini ditemukannya elemen jamur beruoa hifa panjang dan artrospora (hifa bercabang) yang berarti bahwa penyebab kelainan kulit pada pasien disebabkan oleh jamur nakal (dermatofita) .
ü     Tujuan Menemukan adanya hypa dan atau spora pada kulit, kuku dan rambut.
ü      Alat dan Bahan
Alat :
-          Mikroskop
-          Kapas
-          Pipet Tetes
-          Scapel                                     
-          Petridish                                 
-          Obyek Glass   
-          Cover Glass    
Bahan :
-          KOH 10 %
-          KOH 10 %
-          Alkohol

Langkah Kerja :
1.      Kulit
  • Kulit yang akan diambil sampelnya dibersihkan dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.  
  • Bagian yang aktif dan didapati jamur di kerok dengan skalpel dengan arah dari atas kebawah. 
  • Objek glass yang telah ditetesi KOH 10% 1-2 tetes diletakkan dibawah bagian yang dikerok (untuk melisiskan keratin)
  • Bahan diambil dan dipilih dari bagian lesi yang aktif, yaitu daerah pinggir terlebih dahulu. Dikerok dengan skapel sehingga memperoleh skuama yang cukup.
  • Lalu tutup dengan cover glass.
  • Letakkan di atas kapas beralkohol di petridisc, kemudian dibawa ke lab
  • Untuk pemeriksaan, fiksasi sebanyak 3x kemudian periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x – 40x
2.      Rambut
  • Rambut yang dipilih adalah rambut yang terputus-putus atau rambut yang warnanya tidak mengkilap lagi.
  • Objek glass tetesi dengan KOH 20%
  • Ambil sehelai rambut, potong dengan gunting
  • Letakkan di objek glass, tutup dengan cover glass
  • Letakkan di atas kapas beralkohol di petridisc, kemudian dibawa ke lab
  • Untuk pemeriksaan, fiksasi sebanyak 3x kemudian periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x – 40x
3.      Kuku 
  • Bahan yang diambil adalah masa detritus dari bawah kuku yang sudah rusak atau dari bahan kukunya sendiri.
  • Kuku dibersihkan dengan alkohol 70%.
  • Kemudian kuku di kerok menggunakan skapel dan taruh pada objek glass kemudian tuangi dengan KOH 20-40% 1-2 tetes dan tutup dengan cover glass.
  • Simpan di petridisc yang telah ada kapas beralkohol untuk diperiksa di lab
  • Fiksasi  sebanyak 3x kemudian periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x – 40x dan dilihat dibawah mikroskop perbesaran 10x. Dan yang dicari adalah hifa dan sporanya.
d. Metode heinriclis
dengan memakai object glass, tisuue basah yang di masukan dalam cawan dan di sterilkan. 7alu meneteskan suspensi spora jamur dalam media cair pada media co/er glass yang tidak di beri lilin. Inkubasi pada suhu kamar selama 3x24 jam. 

e. Metode slide culture (microculture).
Teknik ini bertujuan untuk mengamati sel kapang dengan menumbuhkan spora pada object glass yang di tetesi media dengan preparat ulas seperti yang telah diuraikan di depan. Namun sering kali misselium auat susunan spora menjadi pecah atau terputus sebagian penampakan di mikroskop dapat membingungkan. dengan teknik ini, spora dan misellium tumbuh langsung pada slide sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.

f. Metode riddel,
setelah penyeterilan saboruad dextrose agar steril di potong bentuk kubus dan diletakan di objek glass dan diinkubasi selama 3x24 jam taruh di preparat dan di amati .
Macam- macam metode perhitungan koloni menurut Schelgel(1994) adalah
  1. Metode langsung = Metode dimana massa agar di tentukan setelah sel-selnya diendapkan dengan sentifuge.
  2. Metode tidak langsung= metode yang di dasari penentuan intensif kekeruhan suspensial dan dapat di gunakan untuk menetapkan massa.
g. Metode penanaman PDA
  a)     Alat dan Fungsi
  b) Bahan dan Fungsi
 c) Prosedur Kerja
Di ambil cawan petri yang berisi jamur dalam PDA dari dalam incase. Kemudian di panaskan jarum loop di atas bunsen untuk pengkondisian aseptis lalu di dinginkan dengan menggoreskan jarum loop di media yang tidak ada jamur nya. Setelah itu di ambil jamur yang ber hifa, proses ini di lakukan di dekat bunsen untuk pengkondisian aseptis. Jamur di goreskan pada cover glass, lalu di tetesi NaFis karena NaFis merupakan larutan isotonik. Setelah itu cover glass ditutup dengan objek glass cekung dan di ballik agar hifa tidak rusak sehingga dapat diamati. Lalu diamati preparat dibawah mikroskop dan di gambar hasilnya.
untuk pengamatan mikroskopis, sebelumnya dibuat preparat dengan meletakkkan koloni jamur diatas gelas objek, ditetesi dengan aquades dan laktofenol untuk pemotretan. Lalu tutup dengan gelas penutup dan diamati dibawah mikroskop, terutama terhadap struktur reproduksinya ( Handjaniet.al , 2006)

  3. Pengobatan
Cara Mengobati Penyakit Jamur
1. Lengkuas (segar) dipotong salah satu ujungnya lalu dicelupkan pada bubuk belerang lalu dioleskan pada kulit yang terkena panu/kadas. Penggunaan : lakukan secara teratur 1-2
2. Pengobatan infeksi jamur dilakukan dengan memperhatikan jenis jamur. Karenanya kita disarankan untuk mengobati infeksi jamur dengan menggunakan obat antijamur. Gunakan obat antijamur sesuai saran pemakaian atau petunjuk dokter agar infeksi jamur teratasi maksimal.

  4. Pencegahan
  1.  Hindari meminjam barang (pribadi) orang lain, misalnya handuk, pakaian, alat mandi, dll.
  2. Usahakan mengganti pakaian yang sudah basah karena keringat. Sebab keringat menyebabkan tumbuhnya jamur.
  3. Gunakan pakaian yang benar-benar kering, dan gantilah setiap harinya
  4. Jangan gantung handuk di kamar mandi, langsung jemur handuk untuk meminimalis kelembapan sehingga jamur mati saat terkena sinar matahari.
  5. Gunakan kaos kaki yang dapat menyerap keringat, hal ini untuk menghindari kelembapan pada sela-sela ruas jari, sehingga tidak menyebabkan jamur kutu air.
  6. Rajin gunting kuku tangan dan kaki. Mengapa? Jika ada bagian tubuh yang terinfeksi jamur dan tidak sengaja menggaruknya, jamur akan menempel di bawah kuku, dan mulai menginfeksi jaringan di bawah kuku. Bahkan bisa jua kita secara tidak sadar memindahkan jamur tersebut ke daerah lainnya.
  7. Usahakan setiap hari mengganti pakaian, gantilah dengan baju yang bersih, bukan dengan baju yang sudah dipakai berhari-hari.
  8. Jika sudah terinfeksi ada baiknya langsung diobati agar tidak menyebar ke daerah yang lain.
  9. Cucilah tangan dan mandi dengan air bersih




DAFTAR PUSTAKA

kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/penyakit-dermatofitosis.html
Chaerani AN. Pemeriksaan Jamur Permukaan Secara Mikroskopik. STIKES Jenderal Ahmad Yani, Cimahi:2010.
medicine.uii.ac.id/upload/mikro-lk/JAMUR.rtfeasthomas.blogspot.com/2010/10/langkah-langkah-   pemeriksaan-koh-pada.html

1 komentar:

  1. Herpes adalah penyakit serius dan berulang yang tidak dapat disembuhkan melalui obat-obatan atau suntikan oleh dokter Amerika tetapi cara terbaik untuk menangani Herpes adalah dengan meminum obat herbal alami untuk itu, saya telah membaca tentang DR JAMES, dokter ahli herbal yang menyembuhkan saya dari herpes dengan obat herbal yang kuat. Saya menghubungi dia untuk mengetahui bagaimana dia dapat membantu saya dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak pernah khawatir
    bahwa dia akan membantu saya dengan ramuan alami dari Tuhan!
    Setelah 2 hari menghubunginya, dia memberi tahu saya bahwa obatnya sudah siap dan
    dia mengirimkannya kepada saya melalui UPS SPEED POST dan itu sampai kepada saya setelah 3 hari!
    Saya menggunakan obat itu seperti yang dia perintahkan kepada saya (PAGI dan MALAM) dan ternyata saya
    sembuh!
    ini benar-benar seperti mimpi tetapi saya sangat senang! untuk orang yang menderita penyakit berikut: Penyakit Alzheimer, Penyakit Bechet, Penyakit Crohn, Penyakit Parkinson, Skizofrenia, Kanker Paru, Kanker Payudara, Kanker Colo-Rectal, Kanker Darah, Kanker Prostat, siva. Penyakit Dupuytren, Tumor bulat-sel kecil Desmoplastik Diabetes, penyakit Celiac, Penyakit Creutzfeldt-Jakob, Angiopati Amiloid Serebral, Ataksia, Artritis, Amyotrophic Lateral Sclerosis, Fibromyalgia, Fluoroquinolone Toksisitas
    Syndrome Fibrodysplasia Ossificans ProgresS sclerosis, Kejang, penyakit Alzheimer, Adrenocortical carcinoma. Asma, penyakit alergi. AIDS, Herpe, Copd, Glaucoma., Katarak, degenerasi makula, penyakit kardiovaskular, penyakit paru-paru, kanker prostat, osteoporosis, kanker prostat
    Dementia.Lupus.
    , Penyakit Cushing, Gagal Jantung, Multiple Sclerosis, Hipertensi, Kanker Colo_Rectal, Penyakit Lyme, Kanker Darah, Kanker Otak, Kanker Payudara, Kanker Paru-Paru, Kanker Ginjal, HIV, Herpes, Hepatitis B, Radang Hati, Diabetes, Fibroid,
    harus menghubungi dia untuk obat herbal karena saya adalah kesaksian hidup dan saya sembuh dari herpes dan obatnya sah. Saya mengiriminya apa yang dia minta dan dia mengirimi saya obatnya yang saya minum selama 2 minggu yang baik dan hari ini saya di sini dengan hasil negatif. Ketika saya pergi untuk tes saya sangat senang setelah minum obat herbal, saya memberi penghormatan kepada negaranya untuk merayakan bersamanya di festival Afrika-nya yang dia katakan biasanya terjadi setiap tahun. Anda dapat menghubunginya melalui VIA E-mail drjamesherbalmix@gmail.com atau nomor whatsapp: +2348152855846

    BalasHapus