This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 06 Juni 2016

Belajar Tasawuf Kepada Anjing


Ajing merupakan hewan yang diharamkan untuk dimakan karena ada beberapa alasan. Selepas dari hal itu anjing juga memiliki beberapa sifat-sifat yang baik yang hendak kita tiru:
  1. Tidak pernah makan sampai kenyang, ini adalah sikap orang-orang saleh (Sholihin). Makan ketika benar-benar lapar dan berhenti sebelum kenyang
  2. Sedikit tidur malam, ini adalah sikap orang-orang yang ahli tahajjud (Mutahajjidin)
  3. Andai diusir 1000 kali, dia tetap berada didepan pintu tuannya. Ini sikap mereka yang nyata kesetiaannya (Shodikin)
  4. Mau tinggal di sudut bumi yang paling rendah/hina. Inilah sikap orang-orang yang ridho dengan Ketentuan Allah SWT (Rodhiin)
  5. Andai diusir dan ditaburi tanah oleh tuanya, dia tidak akan marah maupun dendam. Inilah sikap mereka yang mabuk cinta (Asyikin)
  6. Jika tempatnya ditempati anjing lainnya, ia akan meninggalkannya dan berpindah ke tempat lainnya. Inilah sikap mereka yang pandai bersyukur (Syakirin)
  7. Jika hanya sesuap makanan yang dia terima, maka dia akan menerimanya dan bermalam hanya dengan yang sesuap itu. Inilah sikap mereka yang apa adanya (Qoni’in)
  8. Jika dia mengadakan perjalan, maka dia tidak membawa bekal apapun. Ini sikap mereka yang bertawakkal (Mutawakkilin)

Minggu, 05 Juni 2016

Ada 3 Manusia Menurut Imam Al Ghozali


Berdasarkan pendapat Imam AL Ghozali Rahimahullah dalam Kitab Bidayah Al Hidayah manusia ada tiga jenis :
  1. Manusia ada yang seperti Makanan, dimana-mana selalu dibutuhkan
  2. Manusia ada yang seperti Obat, dibutuhkan hanya saat tertentu saja
  3. Manusia ada pula yang seperti Penyakit, dimana-mana tidak dibutuhkan tetapi seorang hamba kadangkala diuji dengannya.
Dari ketiga tipe manusia diatas kita termasuk pada tipe nomor berapa ?

Habitat Bakteri


Mikroba, di alam terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan tanah sampai pada lapisan atmosfir yang pang tinggi. Di laut terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air sungai, selokan, kolam atau air sawah. Pada tanah yang subur. Kira-kira terdapat 50 juta bakteri per gram tanah. Mikroba terdapat di tempat di mana manusia hidup, terdapat pada udara yang kita hirup, pada makan yang kita makan, juga terdapat pada permukaan kulit, pada jari tangan, pada rambut dalam rongga mulut, usu, dalam saluran pernapasan, dan pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka dan dianggap sebagai flora normal. Akan tetapi, untunglah hanya sebagian kecil dari mikroba itu yang dapat menimbulkan penyakit (pathogen). Setiap cm2 (sentimerer persegi) kulit terdapat sekitar 10.000 sampai dengan 100.000 bakteri.

Sumber: Entjang, I. 2003. Mikroorganisme & Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Fase-Fase Pertumbuhan Bakteri

  1. Fase lag: Pada fase ini, sel-sel menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya. Metabolisme sel dipercepat sehingga menyebabkab biosintesi makromolekul  seluler ang cepat, terutama enzim-enzim, yang disiapkan untuk fase siklus berikutnya. Meskipun sel-sel ini meningkat ukurannya, tidak terjadi pembelahan  sel sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah sel.
  2. Fase logaritmik (log): Pada kondisi nutrisi dan fisik yang optimum, sel-sel yang sehat secara fisiologi berreproduksi dengan laju yang cepat dan seragam dengan cara pembelahan binder. Jadi, terjadi peningkatan eksponensial yang cepat pada populasi, yang menggandakan jumlah secara teratur hingga jumlah sel yang maksimum tercapai. Waktu yang dibutuhkan bagi populasi untuk menggandakan jumlahnya disebut dengan waktu generasi. Panjang waktu log bervariasi, bergantung pada organisme dan komposisi  media. Rata-rata dapat diperkirakan berlangsung 6 sampai 12 jam.
  3. Fase stasioner: Selama tahap ini, jumlah sel-sel yang mengalami pembelahan sama dengan jumlah sel yang mati. Oleh sebab itu, tidak terjadi peningkatan jumlah sel lebih lanjut, dan populasi bertahan pada tingkat maksimum selam periode waktu tertentu. Faktor utama yang menimbulkan fase ini adalah berkurangnya beberapa metabolik yang penting dan akumulasi produk akhir asam atau basa yang bersifat toksit didalam media.
  4. Fase penurunan atau kematian: karena terjadi penurunan nutrisi yang berkelanjutan dan bertambahnnya buangan metabolik, mikroorganisme mati dengan laju  yang cepata dan seragam. Penurunan populasi hampir menyerupai peningkata pada fase log. Secata teoritis, seluruh populasi harus mati selama interval waktu yang sama dengan interval waktu pada fase log. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi karena adanya sejumlah kecil organisme yang sangat resisten jangka waktu yang tidak ditentukan
Sumber: Cappuccino, J.G. dan Sherman, N. 2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Morfologi Bakteri


Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu golongan basil, golongan kokus, dan golongan spirilium
  1. Basil (bacillus) berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Sebagian besar bakteri berupa basil. Basil dapat berupa bergandeng-gandengan panjang, bergandeng dua-dua, atau terlepas satu sama lain. Yang bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, yang dua-dua disebut diplobasil. Ujung-ujung hasil yang terlepas satu sama lain itu tumpu, sedangkan ujung-ujung yang masih bergandeng-gandengan itu tajam
  2. Kokus (coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil. Kokus ada yang bergandeng-gandengan panjang serupa tali leher, disebut streptococcus; ada yang bergandeng dua-dua, ini disebut diplococcus; ada yang mengelompok empat, ini disebut tetracoccus; kokus yang mengelompok merupakan suatu untaian disebut stafilokokus; sedangkan kokus yang mengelompok serupa kubus disebut sarsina
  3. Spiral (spirilium) ialah bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentuk spiral itu tidak banyak terdapat. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus maupun basil
Sumber: Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Struktur Bakteri


Dinding sel bakteri yang kaku dapat mempertahankan bentuk dan melindungi bakteri dari perubahan tekanan osmotik antara sel dengan lingkungannya. Berbagai struktur sel yang penting antara lain:
  1. Kapsul; merupakan struktur polisakarida longgar yang melindungi sel dari fagositosis dan dedikasi (kekeringan)
  2. Lipopolisakarida; melindungi bakteri gram negatif dari lisis yang diperantarai oleh komplemen
  3. Fimbria atau pilus; bulu-bulu tipis kusus yang membantu adesi ke sel penjamu dan kolonisasi
  4. Flagel; organ penggerak bakteri, membuat organisme mampu untuk menemukan sumber nutrisi dan menembus mukus penjamu
  5. Lendir; materi polisakarida yang disekresikan oleh beberapa bakteri yang tumbuh dalam lapisan biofilm, melindungi organisme tersebut dari serangan imunitas dan eradikasi oleh antibiotik
  6. Spora; suatu bentuk yang inert secara metabolik, dipicu oleh kondisi lingkungan yang tidak cocok, sebagai adaptasi untuk kelangsungan hidup jangka panjang, sehingga memungkinkan bakteri untuk kelangsungan hidup pada kondisi yang sesuai
Sumber: Irianto, K. 2014. Bakteriologi, Mikologi & Virologi. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sejarah Singkat & Musyawarah Komisariat ke II IMM UMI Makassar


Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar yang pada awalnya hanya memiliki satu komisariat dikarenakan minimnya kader, namun seiring berjalannya waktu kader IMM UMI Makassar semakin bertambah jumlahnya. Ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras Ketua Umum IMMawan Muh Basri Lampe dengan jajarannya. Berdasarkan pembacaan kondisi komisariat, pengurus/pimpinan berinisiatif memekarkan komisariat UMI menjadi II komisariat yaitu komisaria Fakultas Agama Islam dan Fakultas Hukum. inisiatif itu disambut baik oleh PC IMM Kota Makassar, pemekaran ini akan menambah jumlah komisariat IMM di Kota Makassar menjadi 24 komisariat yang awalnya berjumlah 23 komisariat yang menyebar di setiap Peguruan Tinggi Muhammadiyah (Universitas Muhammadiyah Makassar, ANAKES Muhammadiyah Makassar, AKPER Muhammadiyah Makassar , ATRO Muhammadiyah Makassar , ATEM Muhammadiyah Makassar, AKBID Muhammadiyah Makassar), maupun perguruan Tinggi non Muhammadiyah (Universita Hasanuddin, Universitas Negri Makasar dan Universitas Indonesia Timur)
                Pada musyawarah Komisariat II UMI Makasar yang dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 4-5 Juni 2016  di Pusat Dakwah Isalam Muhammadiyah (PUSDIM) Kota Makassar pemekaran komisariat benar-benar terealisai. Pada musyawarah kali ini mungkin agak berbeda dengan musyawarah komisariat pada umumnya. Seyogyanya setiap musyawarah komisariat hanya satu orang yang diamanahkan menjadi Ketua Umum namun kali ini ada dua Ketua Umum yang terpilih.
Hasil Musyawah Komisariat Uniuvesitas Muslim Indonesi  (UMI) Makasar  Sabtu-Minggu, 4-5 juni 2016 IMMawan Muh Arif Wansyah diamanahkan menahkodai PiKom IMM Fakultas Hukum dan IMMawati Sitti Fatima menahkodai PiKom IMM Fakultas Agama Islam selama satu periode kedepan (2016-2017).

Kerangan Foto
Kanan IMMawan Muh Arif Wansyah, Tengah IMMawan Muh Basri Lampe (Ketua Umum demisioner), Kiri IMMawati Sitti Fatima