Minggu, 05 Juni 2016

Fase-Fase Pertumbuhan Bakteri

  1. Fase lag: Pada fase ini, sel-sel menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya. Metabolisme sel dipercepat sehingga menyebabkab biosintesi makromolekul  seluler ang cepat, terutama enzim-enzim, yang disiapkan untuk fase siklus berikutnya. Meskipun sel-sel ini meningkat ukurannya, tidak terjadi pembelahan  sel sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah sel.
  2. Fase logaritmik (log): Pada kondisi nutrisi dan fisik yang optimum, sel-sel yang sehat secara fisiologi berreproduksi dengan laju yang cepat dan seragam dengan cara pembelahan binder. Jadi, terjadi peningkatan eksponensial yang cepat pada populasi, yang menggandakan jumlah secara teratur hingga jumlah sel yang maksimum tercapai. Waktu yang dibutuhkan bagi populasi untuk menggandakan jumlahnya disebut dengan waktu generasi. Panjang waktu log bervariasi, bergantung pada organisme dan komposisi  media. Rata-rata dapat diperkirakan berlangsung 6 sampai 12 jam.
  3. Fase stasioner: Selama tahap ini, jumlah sel-sel yang mengalami pembelahan sama dengan jumlah sel yang mati. Oleh sebab itu, tidak terjadi peningkatan jumlah sel lebih lanjut, dan populasi bertahan pada tingkat maksimum selam periode waktu tertentu. Faktor utama yang menimbulkan fase ini adalah berkurangnya beberapa metabolik yang penting dan akumulasi produk akhir asam atau basa yang bersifat toksit didalam media.
  4. Fase penurunan atau kematian: karena terjadi penurunan nutrisi yang berkelanjutan dan bertambahnnya buangan metabolik, mikroorganisme mati dengan laju  yang cepata dan seragam. Penurunan populasi hampir menyerupai peningkata pada fase log. Secata teoritis, seluruh populasi harus mati selama interval waktu yang sama dengan interval waktu pada fase log. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi karena adanya sejumlah kecil organisme yang sangat resisten jangka waktu yang tidak ditentukan
Sumber: Cappuccino, J.G. dan Sherman, N. 2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar